fenomena gempa bumi
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu peristiwa yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Apa itu sebenarnya gempa bumi? Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan tersebut kemudian dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Suatu peristiwa dapat dikategorikan sebagai gempa bumi ketika peristiwa tersebut memenuhi beberapa karakteristik gempa bumi seperti berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, dampak yang ditimbulkan dapat menimbulkan bencana dalam skala yang besar sehingga menyebabkan kerugian di suatu lokasi kejadian. Lalu, peristiwa tersebut berpotensi untuk terulang lagi di sekitar daerah lokasi dan hingga kini masih belum dapat diprediksi. Gempa bumi tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. Terdapat 4 Parameter Gempabumi yaitu waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT), lokasi pusat gempabumi (Episenter), kedalaman pusat gempabumi (Depth), dan Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Permukaan bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang berupa segmen keras dan mengapung diatas astenosfer. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku.. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia, tetapi terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Suatu peristiwa dapat dikategorikan sebagai gempa bumi ketika peristiwa tersebut memenuhi beberapa karakteristik gempa bumi seperti berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, dampak yang ditimbulkan dapat menimbulkan bencana dalam skala yang besar sehingga menyebabkan kerugian di suatu lokasi kejadian. Lalu, peristiwa tersebut berpotensi untuk terulang lagi di sekitar daerah lokasi dan hingga kini masih belum dapat diprediksi. Gempa bumi tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. Terdapat 4 Parameter Gempabumi yaitu waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT), lokasi pusat gempabumi (Episenter), kedalaman pusat gempabumi (Depth), dan Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Permukaan bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang berupa segmen keras dan mengapung diatas astenosfer. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku.. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia, tetapi terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.
Komentar
Posting Komentar